Apakah Anda memiliki anak buah yang mudah galau alias baper ketika sedang bekerja? Sikap anak buah yang mudah galau ini selain dapat mengganggu produktivitas juga dapat dengan cepat menular pada rekan kerja yang lain, jika tidak segera ditangani dengan efektif. Karenanya para pemimpin perlu jeli mengenali ciri-ciri anak buah yang suka galau atau baper ini.
CIRI-CIRI ANAK BUAH MUDAH GALAU
1. Motivasi Kerja Tidak Stabil
Pada saat diberi tugas anak buah terlihat kurang antusias dan tidak ada semangat untuk mengerjakannya. Ini juga tercermin dari bagaimana ia menyikapinya. Suka menunda, penyelesaian yang terlambat hingga kurang disiplin mematuhi aturan kerja dapat menjadi ciri utamanya. Jika anak buah secara kemampuan sudah dapat diandalkan, namun seringkali terlambat dalam penyelesaian maka kemungkinan besar ini merupakan signal motivasi kerjanya sedang tidak baik-baik saja.
2.Perubahan Emosi Yang Drastis
Juga perhatikan apakah anak buah suka mengalami perubahan emosi yang drastis. Saat tertentu terlihat antusias kemudian tiba-tiba terlihat cemas atau murung. Ini dapat menunjukkan anak buah tergolong moody atau emosinya sangat mudah dipengaruhi lingkungan di sekitarnya.
Lalu bagaimana pendekatan yang efektif mengatasi anggota team dengan ciri-ciri tersebut? Kuy simak terus yang Next Leader Consulting sudah intisarikan
I. BERIKAN UMPAN BALIK YANG MEMBANGUN
Umpan balik membangun sangat diperlukan anak buah yang sedang galau. Berikan umpan balik berupa pengakuan dan yang sudah baik dari apa yang telah dilakukannya. Pemimpin juga dapat mengkombinasikan dengan memberi umpan balik konstruktif yaitu yang masih perlu ditingkatkannya dengan nada intonasi memotivasinya. Jangan lupa beri ruang anak buah mengutarakan pikiran dan perasaannya, serta yang masih dirasa sulit di pekerjaannya
2. RAYAKAN SETIAP PENCAPAIAN DARI TARGET JANGKA PENDEK
Turunkan tujuan besar jangka panjang menjadi target langkah-langkah kecil jangka pendek yang terlihat lebih mudah bagi anak buah untuk mencapainya. Ini akan membuat anak buah lebih percaya diri dan termotivasi untuk mencapainya. Kemudian rayakanlah setiap pencapaian atau proses lebih baik yang berhasil dilakukan anak buah. Merayakan setiap pencapaian walau kecil sekalipun akan menjadi moment positif yang diingat anak buah dan membantunya mengurangi rasa galau. Amabile dan Kramer (2011) melalui penelitiannya menyatakan bahwa pencapaian kecil yang dirayakan dapat meningkatkan suasana hati dan mendorong kemajuan seseorang.
3. FASILITASI KOMUNIKASI EMPATIK DAN SALING TERBUKA
Budaya komunikasi empatik dan adanya keterbukaan merupakan salah satu kunci mengatasi kegalauan! Pemimpin perlu terlebih dulu bersikap terbuka pada anak buah dan memberi ruang anak buah mengungkapkan perasaannya dan didengarkan dengan empatik. Empatik artinya pemimpin tidak terlalu dini memberi penilaian apalagi menyalahkan anak buah tapi bersedia mendengarkan dan memahami perasaan atau kegalauannya. Ketika anak buah merasa adanya ruang terbuka untuk mengutarakan kegalauannya, maka ia merasa mendapat dukungan sehingga membuat suasana hatinya lebih positif.
Tidak sulit bukan melakukan pendekatan pada anak buah yang suka galau alias baper..?!
Kuncinya adalah pada peran pemimpin yang bersedia secara sengaja menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kesejahteraan emosional anak buah. Next Leader Consulting sebagai partner untuk meningkatkan kinerja, siap mendampingi para pemimpin dan profesional dalam program Komunikasi – Motivasi – Kepemimpinan sehingga tidak salah memilih pendekatan bagi anak buah sesuai kondisi emosi yang dihadapinya.