Bila pada artikel sebelumnya telah dipaparkanbagaimana Gen X membangun komunikasi dengan generasi lebih muda yaitu Milenial dan Gen Z, berikut Next Leader Consulting sharingkan tips
Seringkali komunikasi gagal bukanlah karena kurang menariknya ide yang diungkapkan, kurang cemerlangnya ide yang diberikan; namun seringkali penyebabnya ialah cara penyampaian yang tidak tepat sesuai
Memiliki percaya diri tinggi, iniasitif, kreatif dan sangat melek dunia digital merupakan karakteristik dari Gen Z dan Milenial. Walau keduanya baik Milenial dan Gen Z,
Sudah menjadi fenomena yang lumrah di berbagai organisasi apabila kelompok dengan usia tertentu memiliki caraberpikir yang berbeda dengan kelompok usia lainnya sehingga memicu munculnya generation gap.
Hasil survei dari Randstad yang melibatkan 35 ribu pekerja dari 34 negara menyatakan lebih dari setengahnya ( yaitu 56% Gen Z dan 55% Milenial) mengatakan mereka
Tahun 2023 yang sedang kita tapaki ini, tak sedikit telah menjadi perbincangan yang disertai keraguan, khawatir dan cemas. Tahun kegelapan, tahun sulit, tahun resesi dan
Berkomunikasi untuk menjalin kerja sama dengan Gen Z memang perlu pendekatan tersendiri. Apalagi jika Anda adalah generasi yang berbeda jauh secara usia dari mereka. Namun
Satu dari 5 tantangan terbesar yang dihadapi para pemimpin muda ialah imposter syndrome atau juga disebut sindrom penipu. Apakah itu imposter syndrome? Merupakan rasa takut
Di tengah kondisi yang serba tidak pasti dewasa ini, baik oleh ancaman pandemic covid-19 yang belum sepenuhnya teratasi hingga prediksi ekonomi global di tahun 2023
Dewasa ini di dunia kerja Milenial notebene tidak lagi menjadi generasi yang kerap dikatakan generasi paling muda, tetapi kini ada ‘adik dari Milenial’ alias si