Bila pada artikel sebelumnya telah dipaparkan
bagaimana Gen X membangun komunikasi dengan generasi lebih muda yaitu Milenial dan Gen Z, berikut Next Leader Consulting sharingkan tips bagi Milenial dan Gen Z. Komunikasi antar generasi perlu dibangun dari kedua sisi, yaitu bagaimana sikap setiap generasi terhdap satu sama lain agar dapat menjembatani kesenjangan diantara
mereka. Karenanya berikut tips yang sangat krusial bagi Milenial dan Gen Z sebagai generasi lebih muda untuk mengembangkan sikap membangun komunikasi dengan seniornya Gen X.
1. SERINGLAH MENYAPA
Walau kesannya sepele, dengan mengucapkan sapaan dan salam merupakan nilai utama yang dianut oleh Gen X. Sikap ini masih diyakini sebagai tata krama yang berlaku dan harus dipegang teguh terutama bagi kita yang tumbuh
dengan budaya Indonesia yang sangat menghargai orang yang lebih tua atau senior. Bisa dimulai dengan salam sederhana seperti ucapan salam dan menyebut Namanya
“Selamat pagi Pak Dedi “ hingga salam yang menunjukkan respek misalnya saat Milenial dan Gen X dalam satu meeting bersama Gen X “Pak Dedi, thanks kemarin emailnya
sudah diterima” Ucapan salam dan sapaan seperti ini tidak hanya mencairkan suasana, namun juga membuat Milenial dan Gen Z mendapatkan kredit positif di mata Gen X.
2. PENDEKATAN KONSULTASI
Saat berkomunikasi gunakanlah pendekatan konsultasi dengan menempatkan senior atau atasan Gen X sebagai tempat untuk bertanya, meminta pendapat dan pertimbangannya. Contohnya. ”Saya butuh saran Pak Dedi nih. Saya ingat benar keberhasilan Bapak di projek yang lalu, menurut Bapak bagaimana jika saya juga terapkan metode baru seperti di projek lalu?” Milenial dan Gen Z bisa jadi memiliki pengetahuan up to date dan berpandangan inovatif, tetapi senior Gen X memiliki jam terbang
real di lapangan yang perlu dipelajari oleh Milenial dan Gen Z
3. BICARA DENGAN SISTEMATIS
Milenial dan Gen Z memang menyukai bicara secara ringkas, to the point, dan tidak menyukai pembicaraan yang terlampau Panjang. Namun dalam organisasi menjelaskan informasi secara jelas dan terinci adalah hal yang
krusial terutama bila kita berada dalam tim dalam berbagai generasi. dan ungkapkan secara sistematis. Sistematis disini bukan berarti bicara dengan kaku dan kompleks. Namun setiap pembicaraan baiknya dijelaskan satu per satu dengan teratur. Karenanya saat menyampaikan pendapat pada Gen X, buatlah konsep yang matang untuk menghindari kesan Milenial dan Gen Z asal bicara dan tidak siap dengan pertanyaan yang ingin mengetahui lebih lanjut. Hal ini untuk meruntuhkan pemikiran senior Gen X bahwa Milenial dan Gen Z berbicara tidak matang, kurang
sopan dan hanya ingin serba cepat.
4. HADIR SEPENUHNYA
Saat berkomunikasi dengan Gen X kesampingkan dulu
gadget dan semua perangkat digital Anda! Be present please, yaitu dengan hadir sepenuhnya dan menjadi pendengar yang baik. Sebisa mungkin hindari memotong
pembicaraan dan mengkritik terlalu dini. Ketika Milenial dan Gen Z sudah menunjukkan niat baik bersedia mendengarkan, maka besar kemungkinan saat Milenial dan Gen Z berpendapat maka Gen X akan lebih mempertimbangkan usulan mereka. Milenial dan
Gen Z perlu belajar empati dengan menempatkan senior sebagai orang tua yang perlu didengarkan. Bila hal ini dilakukan besar kemungkinan Gen X akan lebih terbuka dan terjalin hubungan yang lebih erat.
Inilah sikap yang dapat diterapkan dalam keseharian
Milenial dan Gen Z untuk menjalin komunikasi yang lebih terbuka dan erat dengan seniornya. Next Leader Consulting sebagai partner dalam pengembangan pemimpin dalam tim multigenerasi hadir untuk membantu profesional Milenial dan Gen Z dalam membangun komunikasi yang lebih solid.