5 Tips Langkah P-E-G-A-S Dalam Konseling Anggota Team

Share it

      Bagaimanakah respon Anda ketika melihat anggota team dengan sikap kerja buruk seperti sering absen, datang terlambat, hingga konflik dengan sesama rekan? Banyak kali pemimpin secara langsung memanggil dan memberikan tindakan disipliner. Alih-alih anggota team memperbaiki sikap kerjanya; tindakan disipliner terlalu dini justru membuatnya demotivasi.

     Seyogyanya pemimpin perlu menerapkan pendekatan yang tepat sesuai akar penyebab dari masalah sikap kerja teamnya. Salah satunya ialah dengan menerapkan konseling. Konseling merupakan proses suportif untuk membantu anggota team mengelola masalah pribadi yang dapat mempengaruhi kinerja, kesehatan mental dan kualitas hidupnya secara keseluruhan. 

     Pendekatan konseling diterapkan ketika masalah sikap kerja anggota team disebabkan masalah pribadi yang sedang dihadapinya, seperti masalah rumah tangga, kesehatan, keuangan, konflik pribadi hingga berbagai problem pribadi lainnya. 

     Sebelum pemimpin memanggilnya secara 4 mata dalam sesi konseling untuk mengajaknya berdiskusi, perlu dipastikan anggota team memiliki hubungan yang baik dan rasa percaya yang mumpuni dengan pemimpin. Karenanya pemimpin perlu lebih dulu membangun hubungan melalui percakapan 2 arah agar team bersedia terbuka, merasa dekat dan percaya atau diringkas dengan satu kata yaitu merasa nyaman dengan pemimpinnya.

      Selanjutnya pemimpin dapat menerapkan 5 Langkah P-E-G-A-S yang telah team Next Leader Consulting intisarikan dan terapkan dalam membantu konseling para profesional dan pemimpin sebagai berikut:

     1. P: PROBLEM – Tanyajan masalah pribadi yang dialaminya hingga apa yang ia rasakan.

     Tanyakan masalah pribadi yang saat ini sedang dihadapinya serta beri kesempatan anggota team (konseli) mengungkapkan perasaannya. Setelah itu pemimpin juga dapat membantu mengklarifikasi masalah dengan mengutarakan dampak sikap kerjanya selama ini dalam team atau di lingkungan; misalnya motivasi kerjanya yang terlihat menurun hingga target kerja yang belum tercapai.

     

     2. E: EMPATHY – Berikan empati dan dukungan

     Ketika pemimpin mengutarakan dampak dari sikap kerjanya, pastikan klarifikasikan secara empatik yaitu dengan mengakui / mendukung perasaannya dan memvalidasi pengalaman menantang / permasalahan yang sedang dihadapinya. Tunjukkan bahwa Anda memahami dan peduli terhadap masalahnya.

     

     3. G: GOAL – Identifikasi bersama tujuan yang akan dicapai

     Dari masalah pribadi yang diungkapkannya; mungkin terkait masalah rumah tangga, keuangan, kesehatan atau lainnya bantulah anggota team memprioritaskan masalah paling utama yang akan diselesaikan atau menjadi penyebab utamanya. Kemudian pemimpin dapat membantunya mengutarakan tujuan yang mau dicapai dengan mengatasi masalahnya ini. Tujuan ini penting didiskusikan sehingga anggota team dapat melihat dampak / hal-hal positif dari masalah yang dialaminya saat ini dan membuat sesi konseling menjadi terfokus.


     4. A: ADVICES – Tawarkan saran, bimbingan dan bantuan sumber daya

     Berikan saran-saran praktis, nasehat hingga bimbingan untuk membantunya mengatasi masalah yang paling prioritas atau penyebab utama masalahnya. Pada langkah ini pemimpin juga dapat menawarkan bantuan sumber daya seperti rujukan ke bagian konseling karyawan yang disedikan bagian Human Resources perusahaan, rujukan layanan eksternal seperti konselor atau psikolog, hingga pihak ketiga yang dapat memberikan bimbingan intensif seperti pelatihan, workshop tertentu yang diperlukannya.

     

     5. S: SOLUTIONS – Eksplorasi solusi secara kolaboratif

     Secara dua arah berkolaborasilah dengan anggota team untuk mengeksplorasi solusi potensial dari saran-saran praktis, bimbingan dan bantuan sumber daya yang telah ditawarkan. Dorong anggota team untuk bertukar pikiran dan mempertimbangkan beberapa solusi yang mungkin. Pemimpin juga dapat membagikan pengalaman dirinya bila pernah mengalami masalah serupa, contoh aplikatif hingga mengajaknya anggota team merefleksikannya.

     

     Berdayakan Anggota Team Sebagai Pengambil Keputusan

     Menuju akhir sesi konseling setelah mengeksplorasi solusi bersama, berdayakan anggota team untuk dirinya yang membuat keputusan tentang situasinya. Pemimpin  mendukungnya dengan berbagai pilihan pendekatan dan alternatif solusi, tetapi pada akhirnya hargai otonomi anggota team untuk memilih solusi yang menurutnya paling sesuai. Pada akhir sesi, pemimpin dapat menyepakati pertemuan berikutnya untuk membantu memantau anggota team telah mengalami kemajuan dari solusi yang sedang diterapkannya.

     Next Leader Consulting sebagai partner pengembangan pemimpin lintas generasi siap mendampingi para pemimpin agar dapat semakin efektif berperan sebagai konselor dan melakukan konseling efektif pada anggota team.

     Team psikolog Next Leader Consulting yang telah terlatih juga siap mendampingi dalam konseling bagi para profesional dan pemimpin mengatasi berbagai problematika pribadi dan di lingkungan kerja.

 

WeCreativez WhatsApp Support
Team Support Next Leader siap membantu menjawab pertanyaan Anda
Silahkan Tulis Pertanyaan Anda..