Terhitung sejak pandemi covid-19 yang merebak di semua belahan dunia, pembelajaran virtual, pertemuan secara online, hingga rapat secara daring menjadi aktivitas yang dikonsumsi setiap hari. Karena aktivitas serba virtual ini terus meningkat, dewasa ini muncul kebutuhan sebagai pembicara online, baik dari pembicara yang biasanya tampil di seminar dan workshop secara tatap muka harus siap menjadi pembicara online hingga mereka yang secara mendadak harus menjalankan peran ini karena kondisi yang ada.
Fenomena yang terjadi selama hampir dua tahun pandemi ini tak urung membuat setiap orang mulai merasa lelah dan bosan dengan aktivitas yang serba online. Harus berjam-jam berada di layar desktop atau laptop membuat kita lelah karena aktivitas yang cenderung monoton. Lalu bagaimana dengan Anda yang memang adalah seorang pembicara atau pengajar, seorang trainer yang harus mengajar secara daring, pimpinan yang tiap hari harus memberikan briefing online kepada tim ? Kali ini Next Leader Consulting akan bagikan tips rahasianya agar para public speaker online dapat melakukannya tanpa menimbulkan efek bosan, monoton, apalagi melelahkan tapi justru membuat Anda disukai audiens sehingga dapat berdampak pada mereka. Silahkan simak 4 tips yang telah diintisarikan berikut ini:
1. Persiapkan Sistem Virtual Yang Menarik
Audiens virtual Anda yang hadir dengan dibatasi layar perangkat online tetaplah harus mendapatkan layanan yang tidak kalah menarik jika ia menghadarinya secara tatap muka. Karenanya Anda perlu persiapan yang maksimal. Untuk Anda para pembicara online lebih direkomendasikan menggunakan desktop atau laptop, daripada smart phone agar tampilan visual Anda yang lebih jelas, besar dan menarik. Selain itu Anda sebaiknya juga dapat menggunakan headset agar suara audiens jelas terdengar. Dan agar suara Anda jernih terdengar, siapkan juga microphone untuk rapat virtual. Biasanya jenis microphone ini sangat praktis dimana Anda hanya tinggal mengubungkannya dengan perangkat laptop atau desktop.
Persiapan sistem virtual juga baiknya menyertakan antisipasi terkait koneksi atau jaringan yang kapan saja dapat terganggu, dimana hal ini merupakan sangat kritis bagi semua pembicara online. Antisipasi ini sedianya mencakup perangkat online cadangan, dengan provider komunikasi yang berbeda untuk mengantisipasi jaringan yang tidak stabil. Antisipasi juga dengan minimal satu orang tim yang dapat menjadi back up ketika tiba-tiba Anda mengalami gangguan sehingga dapat angsung ditangani. Selain itu Anda juga harus piawai menggunakan fungsi tiap fitur dari media online , mulai dari share screen, video, audio, chat, dan fitur interaksi lainnya.
2. Sampaikan Materi Secara Interaktif
Untuk menyampaikan materi Anda dalam media online tentunya membutuhkan pendekatan yang berbeda. Audiens online lebih mudah jenuh dan kehilangan fokus karena banyak faktor baik secara internal maupun eksternal. Faktor eksternal seperti gangguan dari sekitar apalagi jika mengikuti pelatihan atau seminar Anda dari rumah tentulah sangat banyak. Rentang atensi audiens online pun lebih pendek sehingga Anda perlu mengubah materi Anda menjadi lebih praktis namun juga mengena sesuai kebutuhan audiens. Tuliskan materi beruoa poin- poin dan hindari kalimat panjang yang hanya dibacakan kepada audiens. Padukan juga teks dengan gambar, diagram, tabel, grafik yang menarik secara visual. Anda juga perlu menyiapkan video untuk mendukung materi yang sedang dijelaskan.
Dan untuk mempertahankan atensi audiens Anda perlu membuat materi pemaparan Anda menjadi interaktif, yaitu melibatkan audiens secara dua arah. Hindari audiens hanya mendengarkan saja, tapi ajaklah mereka berpendapat misalnya melalui chat box yang tersedia, melakukan polling, hingga kesempatan berdiskusi langsung dengan Anda sebagai pembicara. Anda juga bisa membagi para peserta dalam kelompok-kelompok kecil untuk berdiskusi datau melakukan suatu aktivitas interaktif melalui fitur break out room. Aktivitas interaktif ini idealnya dalah dilakukan sejak dari awal pemaparan materi Anda, dan selanjutnya setiap durasi 1 -2 jam Anda perlu melakukannya kembali untuk membuat audiens tetap aktif dan materi yang disampaikan menjadi lebih maksimal.
3. Maksimalkan Penampilan Anda
Walau dilakukan secara online, Anda tetap harus menjaga penampilan Anda. Penampilan disini mulai dari mengenakan pakaian rapi layaknya profesional yang bertatap muka hingga cara Anda menyampaikan materi. Bagi para pembicara wanita usahakan memakai make-up biar agar penampilan menjadi segar. Selain itu juga Anda perlu menampilkan penampilan visual berupa ekspresi wajah dan gerakan tubuh secara maksimal. Hindari ekspresi wajah yang monoton dengan hanya diam saja. Wajah yang ramah dan menunjukkan ekspresi sesuai pesan yang disampaikan apalagi disertai intonasi suara yang menarik akan membuat Audiens online lebih betah memperhatikan. Perhatikan juga pilihan kata yang Anda gunakan adalah kata-kata yang memotivasi dan positif. Beberapa hal ini dapat menjadi checklist yang perlu diperhatikan para public speaker online untuk memaksimalkan penampilan:
- Tampil dengan postur tubuh tegak, namun tetap rileks. Hindari menampilkan Gerakan tubuh yang terlihat kurang professional bertopang dagu, melipat tangan.
- Berikan senyuman dan ekspresi wajah yang ramah. Sapa para audiens dengan antusias.
- Tatapan mata adalah lurus pada kamera, sehingga kontak mata selalu terjalin dengan para audiens.
- Sertakan gerakan tangan (gesture) untuk mendukung pesan yang disampaikan. Tetapi hindari juga terlalu banyak gerak yang justru bisa membuat distraksi.
- Suara usahakan cukup lantang, dengan intonasi dimainkan sesuai pesan dan tempo sedang.
4. Antisipasi Sindrom Online Fatique
Aktivitas serba online yang sudah hampir dua tahun merebak ini bagi sebagian orang membuatnya lebih cepat lelah atau terkena sindrom online fatique, karena itu siapkanlah dalam agenda Anda sebagai pembicara waktu-waktu rehat sejenak, misalnya setiap 1 jam adanya rehat 5-10 menit untuk ke toilet atau minum.
Kombinasikan juga dengan memberikan ice breaker untuk membangun suasana interaktif. Ice breaker yang disusun dengan baik membuat pembicara dapat lebih dekat dengan audiens, serta membuat mereka kembali fokus dan rileks. Siapkanlah beberapa ice breaker yang bisa dilakukan secara virtual. Serta jangan lupa berikan apresiasi kepada audiens Anda yang terlibat ice breaker dengan aktif ataupun bagi audiens yang selama sesi menunjukkan keterlibatan yang sangat baik.
Dengan Anda melakukan pendekatan yang berorientasi pada audiens ini, tentunya tanggapan audiens terhadap Anda sebagai pembicara pun menjadi berbeda. Rasakan sensasi ini dan teruslah berlatih. Mintalah juga umpan balik dari audiens online Anda untuk semakin meningkatkan performa Anda. Dan untuk semakin mengasahnya Anda perlu mendapatkan pembekalan dari mereka yang telah berpengalaman. Salah satunya Anda dapat mengikuti Powerful Public Speaking yang diselenggarakan oleh Next Leader Consulting, yaitu program yang secara khusus dirancang untuk memperlengkapi setiap profesional, pengajar, trainer ataupun para pendidik seperti guru dan dosen untuk dapat memaksimalkan ketrampilan public speaking secara online.
Program ini telah diikuti oleh berbagai kalangan pembicara online mulai dari para trainer, fasilitator, dosen, guru, pemimpin organisasi dan profesional yang dikemas secara praktis, padat dengan tips dan triks kekinian yang langsung bisa Anda terapkan. Para peserta akan langsung praktek secara individual dan mendapatkan evaluasi yang dapat langsung diterapkan secara riil. Selamat menjadi public speaker online yang disukai audiens dan berdampak untuk hasil yang lebih baik.