Generasi Milenial yang kini mendominasi angkatan kerja, mulai menjadi perhatian khusus bagi para pemimpin organisasi. Generasi yang lahir di era awal 80an hingga 1995 ini memang sedang memasuki usia produktif. Banyak para pemimpin yang memberi perhatian khusus mempelajari karakter dan sikap dari para Milenial yang kerap disapa Gen Y ini. Tidak sedikit juga pertanyaan dari level manajemen mengenai kecenderungan Milenial yang berpindah pekerjaan dan memiliki sikap kerja yang berbeda dari generasi sebelumnya. Lantas kepemimpinan seperti apakah yang sesuai bagi para Milenial ini?
Berikut adalah 4 karakteristik, yang disingkat 3C+1D yang perlu dikembangkan untuk menjadi pemimpin yang efektif bagi Milenial jaman now.
1. Menjadi Seorang Pembangun Hubungan (Connector)
Pemimpin jaman now perlu menginvestasikan waktu dalam membangun hubungan. Milenial merupakan generasi kerja yang lebih terbuka dalam berkomunikasi dan berinteraksi serta memiliki tujuan mencari berbagai pengalaman ketika bekerja. Menyikapi hal ini, Anda perlu lebih sering membangun hubungan dengan mengadakan pertemuan baik secara tatap muka atau via media online yang kini kerap digunakan Milenial untuk berinteraksi.
Jika Anda bekerja dalam satu tim dengan mayoritas adalah generasi Milenial, Anda perlu lebih sering memberikan umpan balik, kesempatan bertanya bagi para Milenial, dan bahkan meminta masukan dari mereka.
Hal ini bisa Anda lakukan dalam suasana formal maupun informal. Anda juga bisa membangun hubungan misalnya diluar jam kerja. Milenial sangat menghargai ketebukaan informasi dan adanya interaksi dua arah, sehingga hal ini dapat memacu motivasi kerja mereka.
2. Menjadi Seorang Pembimbing (Coach)
Pengalaman lainnya yang dicari Milenial dalam bekerja adalah pengalaman mendapat peningkatan karier. Bagi mereka ketika telah bekerja dalam jangka waktu tertentu, mereka mendambakan mendapat peningkatan karier yang berarti. Namun harapan mereka ini, tidak di semua perusahaan ataupun jenis pekerjaan dapat menawarkan jalur karier.
Bagi Anda pemimpin jaman now, Anda bisa memberikan pengalaman berkarier yang berarti ini dengan menjadi pembimbing yang memperhatikan apa kelebihan-kelebihan mereka dan area perkembangan yang masih diperlukan. Anda juga dapat mengembangkan mereka pada area yang menjadi minat terbesar mereka, dengan memberikan kesempatan pengembangan diri dan pemberian tanggung jawab di area tersebut.
Peran sebagai pembimbing ini di banyak organisasi telah menjadi perhatian khusus, karena ketika Milenial merasa tidak ada kemajuan atau perkembangan pribadi di pekerjaannya, maka kemungkinan besar mereka akan mencari peluang pekerjaan lain yang dirasa lebih baik.
Hal ini juga terkait dengan sikap seorang pemimpin yang perlu lebih banyak hadir sebagai seorang pembimbing dan pelatih ketimbang pengawas pekerjaan.
3. Menjadi Seorang Pemberi Tantangan (Challenger)
Ketika Anda telah mengetahui dengan jelas kelebihan dan area pengembangan yang dibutuhkan, Anda perlu menetapkan tujuan yang jelas sehingga anak buah Milenial Anda menggunakan kekuatan dan kelebihan yang dimiliki untuk berkontribusi di dalam pekerjaannya.
Misalnya Anda perlu menentukan apa saja yang bisa dilakukan oleh seseorang yang memiliki kekuatan daya analisa yang sangat baik untuk mengembangkan kekuatannya ini. Anda juga dapat memberinya tantangan-tantangan yang bertahap, misalnya dalam projek yang berjenjang untuk terus mengembangkan kekuatannya. Kemudian di akhir setiap projek kecil Anda dapat meminta umpan baliknya dan jangan segan-segan memberikan apresiasi seperti pujian yang spesifik padanya.
4. Kemampuan Digital yang Handal (Digital Skill)
Era Milenial yang erat dengan era teknologi digital, tentunya perlu menjadi perhatian para pemimpin untuk mengembangkan ketrampilan digital mereka. Para pemimpin perlu terus melek teknologi dan mengikuti teknologi terupdate yang dapat diterapkan di pekerjaannya. Dengan digital skill yang mumpuni, Anda juga akan merasakan manfaatnya. Misalnya Digital Learning merupakan platform yang kini sudah diterapkan di banyak organisasai untuk memfasilitasi pembelajaran online. Jangan lupa Anda juga perlu membuat pembelajaran online yang interaktif dan menantang bagi para Milenial sehingga fasilitas digital di tempat Anda dapat memberdayakan para Milenial secara maksimal.
Itulah 4 Karakterisitik 3C+1D yang perlu terus dikembangkan dalam upaya menjadi pemimpin yang efektif sekaligus disukai Milenial. Ketika suatu organisasi memiliki karakter pemimpin efektif yang kuat maka dapat menjadi magnet dalam mempertahankan para karyawan Milenial hebat (Star Employee) dan sekaligus menarik calon karyawan Milenial hebat lainnya untuk bergabung.